سَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ).
Nama : Mutiara Jaurina, S.Pd
Hari/tanggal: Selasa, 03 Januari 2023
Tujuan : Peserta didik mampu membedakan awalan, kata dasar, dan kata jadian dalam bahasa Lampung
Awalan, Kata Dasar, Kata Jadian dalam Bahasa Lampung
Awalan adalah imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal dari kata dasar. Kata dasar
adalah kata yang berbentuk dasar, masih asli belum diberi imbuhan, diulang atau
digabung. Kata jadian/turunan
adalah kata yang
dihasilkan melalui proses penambahan awalan, satuan itu dapat berupa tunggal
maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata.
Berikut contoh dari awalan, kata dasar, dan kata
jadian.
1. Tidak mengalami perubahan pada
awalan atau akhiran (nge-ken, di-ken/di-ko, ke-an, be-an), contoh sebagai
berikut.
- Guwai diberi imbuhan Nge + Ken = ngeguwaiken yang artinya membuatkan
- Cawo diberi imbuhan di + ken = dicawoken yang artinya dikatakan
- Ghabai diberi imbuhan ke + an = keghabaian yang artinya ketakutan
- Jual diberi imbuhan be + an = bejualan yang artinya berjualan
2. Imbuhan yang mengalami perubahan
pada awalan nya sedangkan kata dasarnya tetap (biasanya diawali dengan huruf
vokal). Contoh sebagai berikut.
- Ubat diberi imbuhan nge + i = ngubati yang artinya mengobati
- Akuk diberi imbuhan nge + ken = ngakukken yang artinya mengambilkan
- Upaya diberi imbuhan nge + ko = ngupayoken yang artinya mengupayakan
3. Imbuhan yang awalan mengalami
perubahan (luluh) pada awal kata dasarnya terutama kata dasar yang diawali oleh
huruf (c,s,t,k, p dan g), berikut contoh.
- Cawo diberi imbuhan nye + ken = nyawoken yang artinya mengatakan
- Suluh diberi imbuhan nye + ko = nyuluhko yang artinya memerahkan
- Tuang diberi imbuhan ne + ken = nuangken yang artinya menuangkan
- Kirim diberi imbihan nge + ken = ngirimken yang artinya mengirimkan
- Getas diberi imbuhan nye + ken = ngetasken yang artinya menuaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar